Jumat, 05 Oktober 2012

JALAN DAGEN

Jogja merupakan kota yg menjadi tujuan utama setiap orang yg mungkin mempunyai budget rendah untuk berwisata. untuk saya yang masih mahasiswa mungkin kota kecil ini bisa dijadikan salah satu tempat melepaskan penat dari tugas-tugas kampus misalnya. Tapi entah kenapa selalu jogja yg terngiang dalam ingatan saya, atupun anda mungkin? Saya selalu merindukan kota ini. kota yg menurut saya penuh dengan kedamaian, penduduknya yg masih ramah2, dan tentunya tempat wisata kuliner yg menjadi tujuan saya apabila berkunjung.Hmmmm!!! Untuk anda yang baru pertama berkunjung ke jogja, saya sarankan untuk mencari "jalan Dagen" masih satu kawasan dengan malioboro. kebetulan jalan Dagen merupakan tempat favorit saya untuk mencari hotel-hotel ataupun penginapan murah. Informasi sedikit ya teman, jalan Dagen ini begitu strategis karena tepat berada di malioboro. saya biasanya mencari hotel yang range harganya dibawah 300 ribu/harinya, sebenarnya sii tidak begitu sulit mencari hotel murah di sekitar Jalan dagen ini, asalkan sabar saya jamin anda bisa menemukan hotel fasilitas bintang empat sekalipun. Karena jaraknya yang tidak begitu jauh dengan pasar bringharjo, mirota, sampai keraton sekalipun.Udara jogja yang dingin di pagi hari, selalu membuat perut saya keroncongan. Yup, tanpa berpikir panjang saya pergi keluar hotel untuk mencari seorang ibu penjual gudeg di pinggiran jalan Dagen. Beliau menjajakan dagangannya dengan gerobak tuanya yg masih terlihat kokoh. Gudeg yg dijual tidak begitu manis, dan agag pedas.yup, tentu saja ini gudeg yang saya suka. Karena meski saya penyuka makanan manis, tidak dipungkiri darah saya masih darah sunda, suka makanan manis kalo lagi kelaperan, selebihnya lidah saya lebih ke sambel dan lalapan hehehe!! saat itu Saya langsung memesan satu piring gudeg lengkap dengan opor telur, krecek dan kikil tumis pedas yang benar-benar membuat saya seperti orang kelaparan saat menyantapnya. Dan yang unik saat saya berjalan menyusuri jalan ini, banyak tukang becak yang sedang mangkal sambil menawarkan jasanya. Meski saya tidak mengerti bahasa jawa, saya cukup berkata "mboten pak" dan mereka pun langsung mengerti bahwa saya sedang ingin berjalan kaki
Di jalan ini ada banyak penjual oleh-oleh khas djogja, tepat di depan hotel tempat saya menginap ada toko yg menjual bakpia khas djogja lho, eitssss!! Ini bukan sembarang bakpia, rasanya ada banyak macam bukan hanya kacang hijau dan coklat..kalo kata mas-mas penjualnya sii, orang-orang biasa memesan "bakpia blesteran" sempat penasaran sii, lalu saya memesan beberapa bakpia blesteran dan ternyata benar, rasa bakpianya benar- benar berbeda dari bakpia lainnya, saya sulit menggabarkan. Silahkan coba sendiri kalo berkunjung nanti ;)

Tidak ada komentar: