Minggu, 20 November 2011
Bandung Seromantis Paris
Bingung memikirkan liburan akhir pekan? rasanya amatlah tepat bila minggu ini anda menyempatkan diri bersama keluarga atau orang terkasih untuk sama-sama berencana melancong ke Kota Bandung. ya, Kota yang disebut-sebut sebagai surganya Factory Outlet ini, memang menyimpan sejuta keindahan. baik dari bangunan tempo dulunya, maupun kesejukan alamnya yang sudah pasti berbeda dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia. seperti Jakarta atau Surabaya. maka tidak heran, setiap akhir pekan jalanan Bandung berubah menjadi macet total.
Sebenarnya untuk kesekian kalinya saya mengunjungi tempat ini, atau bahkan sejuta kalinya “lebay dikit yah” sebab sempat beerapa bulan saya pernah berdiam di kota itu. Dan kebetulan pula ada darah campuran pula hehehe. Okay forget itu. Bagi saya Bandung merupakan kota ternyaman yang pernah saya singgahi. Enatah kenapa. Saya sangat menyukai bangunan-bangunan khas Belanda, yup bagi anda yang sering ke kota kembang ini pasti tahu letaknya berada di jalan Braga. di sepanjang jalan ini anda dapat melihat pertokoan dan gedung-gedung perkantoran yang masih mempertahankan ciri arsitektur bangunan lama sampai saat ini. dan yang lebih banyak menarik perhatian di jalan ini, adalah banyaknya kelompok remaja yang tampak silih berganti berjalan-jalan atau berfoto-foto di sudut-sudut Jalan Braga. untuk objek foto yang diambil sudah tentu gedung-gedung tua peninggalan masa kolonial yang masih menyisakan keindahan di masa lalunya.
Kepopuleran jalan ini bukan hanya di dalam negeri saja. di Jalan Braga juga bisa kita jumpai para pelancong dari luar negeri yang hilir mudik mengambil objek-objek bangunan tua. maka tak pelak lagi, Jalan Braga memang merupakan salah satu daya tarik wisata yang cukup penting di Kota Bandung.
Konon Jalan Braga sebelum abad ke-20 hanyalah jalanan becek dan berlumpur yang sering dilalui oleh pedati pengangkut kopi dari koffie pakhuis (di lokasi balai kota, sekarang) yang menuju Grote Postweg (Jalan Asia-Afrika, sekarang). Itulah sebabnya di masa lalu Jalan Braga dikenali dengan nama Karrenweg atau Pedatiweg. menjelang berakhirnya abad ke-19, Jalan Braga mengalami berbagai perkembangan seiring dengan pembangunan kota Bandung secara umum.
Dibandingkan dengan Jakarta dan Semarang, bangunan Kota tua di Bandung memang tidak memiliki kompleks sendiri. namun usia bangunan-bangunan tuanya hampir sama dengan kota besar lainnya. yakni, sekitar satu abad lebih. dan bisa dipastikan setiap libur akhir pekan, tempat ini tidak pernah sepi dan bagi anda yang sempat melancong pastilah rasa ingin kembali akan ada setelah anda meninggalkan kota yang dijuluki Paris Van Java ini.
Sejumlah usulan tentang revitalisasi Jalan Braga sudah pernah diungkapkan masyarakat melalui berbagai media, salah satunya adalah dengan menjadikan Jalan Braga sebagai sentra FO, distro, atau pusat perbelanjaan yang bergengsi seperti di masa lalu. atau, mencontoh yang sudah dilakukan oleh beberapa kota besar di Indonesia, dengan menjadikannya sebagai kawasan wisata kota tua.
Melanjutkan perjalanan di Jalan Braga, sekitar 100 Meter anda akan menemui Bioskop Majestic di sebelah kiri. salah satu bangunan tua dengan keunikan khusus yaitu terdapat relief kepala naga, bangunan ini masih diarsiteki oleh Schoemaker.
Sekitar 3 menit berjalan kaki dari Gedung Asia-Afrika anda akan berada di Alun-Alun yang merupakan pusat dari kota Bandung. disana bisa banyak kita jumpai para penjual cimol atau lumpia basah, dan di tempat ini pula bangunan pertama didirikan, salah satu bangunan tersebut adalah bangunan pendopo yang terletak di sebelah selatan. Alun-alun saat ini berfungsi sebagai komplek perbelanjaan, juga terdapat Mesjid Agung yang merupakan mesjid terbesar dan mesjid utama kota Bandung.
So, bagi anda yang belum punya rencana liburan akhir pekan ini. jangan ditunda lagi segeralah datang ke Kota yang juga dijuluki Kota yang paling Romantis di Indonesia ini.
Jumat, 18 November 2011
Bali "Surganya" Mangrove
Pagi itu di Bali.Teriknya matahari tidak menyurutkan semangat wisatawan lokal khususnya dari Jakarta dan sekitarnya untuk berjalan-jalan sepanjang pinggiran pantai yang memberikan keteduhan jiwa.birunya lautan seolah dapat memberikan ketenangan batin yang luar biasa setelah berkutit dengan masalah pekerjaan yang membuat fikiran menjadi sangat mudah stress. jadi jangan heran kalo Bali biasa dijadikan sebagai tempat obatnya stress yang manjur.
Farah, mahasiswa asal Bandung yang tengah melakukan study lapangnya tentang kekayaan kawasan hutan mangrove, khususnya di Pulau Dewata, Bali. Ini adalah kali pertamanya gadis berusia 21 tahun ini berkunjung ke Pulau yang biasa dijuluki dengan sebutan Surganya Dunia. awalnya, gadis yang mempunyai hobi menulis ini, tidak begitu paham tentang keberadaan Hutan mangrove di sepanjang pinggiran pantai Bali, yang ia tahu tujuan wisatawan berkunjung ke pulau bali, semata hanyalah untuk menikmati keindahan pantai yang tiada duanya itu. tapi setelah dia mendengar cerita dari salah satu kerabatnya yang dulu pernah tinggal di Bali menjelaskan bahwa kerabatnya tersebut mencintai Bali bukan karena keindahan panorama pantainya melainkan kekayaan hutan mangrove yang sebenarnya bisa dijadikan sebagai objek wisata yang jauh lebih menarik.
Berjalan santai di sepanjang trotoar adalah salah satu keasikan tersendiri yang biasa terlihat setiap paginya, banyak turis dari mancanegara yang berlalu lalang di jalan, kawasan tersebut memang tidak begitu jauh dari kawasan Pantai kuta .dan pada pagi ini pula yang tidak dilewatkan oleh farah bersama salah satu teman barunya Dewa, masyarakat asli Bali. .Dewa adalah salah satu teman kerabat Farah yang dulu pernah tinggal di Bali,dan kebetulan ia dengan senang hati bersedia untuk membantu Farah menjadi Guide dadakan selama ia menjalani tugas akhirnya itu, selain karena solidaritas terhadap teman, semua ia lakukan semata untuk memperkenalkan kekayaan alam yang luar biasa di Pulau Kelahirannya itu.
Matanya tertuju pada segerombolan sepeda motor tua yang tengah asik berkumpul di sepanjang trotoar. sambil berjalan santai, Farah menanyakan pada teman barunya itu, seolah ia memperlihatkan ketidaksenangannya terhadap segerombolan Motor Tua itu.yang tersirat pada fikirannya adalah, Biasanya dalam pandangan kebanyakan orang, club sepeda motor apapun namanya dikenal karena suka lalu lalang di dalam kota atau berkelana ke luar kota dengan suara motor yang mantap dengan pengendara berjaket hitam dengan segala asesorisnya. Mereka dituduh hanya sekumpulan orang yang sekadar menyalurkan hobby mengendari sepeda motor besar (MOGE) atau pamer koleksi motor tua atau terbaru. Di Bandung, bahkan kesan orang sangat negatif terhadap club sepeda motor, dan terdengar berita mereka arogan dan mengganggu dan membahayakan arus lalu lintas di kota.
Tapi justru sangat berbeda dengan raut wajah yang terlihat pada Dewa. Seolah ia menyambut gembira kedatangan motor tua itu. dan setelah dijelaskan pada Farah ternyata segerobolan motor tua itu adalah salah satu club di Bali yang melakukan aksi nyata di bidang lingkungan hidup, yaitu (HIMPUNAN MOTOR TUA) di Bali telah banyak melakukan aksi positif. Yang sangat membanggakan pada 21 Oktober 2007 yang lalu, bersama club sepeda motor lain seperti Bali British Club, Bikers Brotherhood, Rascal Raiders dan HDCI (Harley Davidson lho), mereka dengan penuh dedikasi melakukan penanaman bibit bakau di hutan Mangrove di pantai Bali tepatnya di teluk Badung, tumbuh sepanjang pantai Selatan Sanur sampai Tanjung Benoa (Nusa Dua) dan dikelola oleh Mangrove Sociaety dan Balai Pengelolanan Hutan Mangrove.
Wajahnya kembali berseri saat mengetahui masih banyak orang peduli terhadap lingkungan khususnya Hutan mangrove yang memang saat ini sedang dijadikannya sebagai judul tugas akhirnya untuk memperoleh gelar sarjana.
Hari kedua di Pulau Bali, Dewa mengajaknya ke salah satu tempat yang bernama Balai Konservasi Mangrove (BKM) I Ngurah Rai atau di Mangrove Information Centre (MIC) Denpasar Bali ada lahan mangrove sekitar 173,5 hektar. BKM berhasil membangun dan membusdidayakan mangrove. Bahkan kini MIC sedang mengembangkan ekowisata mangrove.
Area wisata ini kemudian diberi nama Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, Bali. Untuk wisata mangrove, Balai Konservasi Ngurah Rai bahkan telah membangun tracking di area hutan mangrove. Menara bisa untuk melihat area mangrove dan pemandangan di pesisir Tanjung Benoa yang ada wisata budidaya penyu serta parasailing atau terbang layang dengan parasut yang ditarik dengan speedboad.
Kekayaan Mangrove di Pulau Bali memang sungguh menakjubkan, bahkan saking terkagumnya sampai-sampai Farah tidak sadar, Dewa tengah asik menikmati parasailing sambil meneriakan memanggil namanya.
Hari-hari selanjutnya masih sama dengan hari-hari sebelumnya seolah tidak pernah habisnya saat membahas tentang kekayaan mangrove di Pulau dewata Bali, karena begitu banyak mangrove yang dapat ditemui di pulau ini. bahkan keindahan panoramanya tidak bisa dilukiskan dengan jutaan kata-kata.yang tersirat hanyalah kembali dan harus kembali lagi ke pulau yang memang tidak salah diberi julukan “Surga Dunia” dan mungkin bisa disebut juga sebagai ‘Surganya Mangrove”.(Karina Asta Widara)
Sabtu, 15 Oktober 2011
yang terluka oleh hidup
Aku masih ragu tentang indahnya dunia
Tentang cerita-serita yang mereka ukir sewaktu kecil
Tentang masa indah bersama sesorang yg mereka cintai
mana tahu aku tentang itu?
Yang aku tahu, bagaimana caraku untuk tersenyum setiap harinya
Untuk tetap membuat harapan-harapan baru setelah dia pergi.
Apa mereka bicara tentang omong kosong?
Bicara tentang keindahan sebuah cinta
Bicara tentang keindahan sebuah kasih
Bagiku hanya halusinasi..
Mana pernah aku mersakan keabadian seperti itu..
Kalopun ada, mengapa aku bisa sesakit ini?
Mengapa aku seterluka ini.
Aku yang terluka lagi oleh harapan sebuah hidup
Oleh manisnya serta kebodohan semu yang sesaat
Hidup itu pahit
Yang indah adalah KEMATIAN
Jumat, 14 Oktober 2011
relakan
Seorang Khalifah bertanya padaku
Tentang sebuah cinta dan kebohongannya
Lantas aku mengucap satu kalimat
"Aku lebih baik mati daripada harus mencintai lagi"
Karena yang aku tahu, cinta memang penuh kebohongan
Lantas ia bertanya lagi padaku
Tentang cinta dan keabadiannya
Aku berucap
"Aku belum mengerti tentang keabadian sebuah cinta"
Jadi, tolong jangan bertanya lagi!!!
Ia tersenyum padaku, dan berkata.
kau belum menemukan cinta sejatimu, pantas saja kau dengan lantang berkata seperti itu.
Cinta itu menyakitkan bagiku, aku terlalu sakit bahkan sangat sakit.
Saat aku mengerti cinta dapat membawa kebodohan, aku terus mengikutinya.
Tapi apa yang kudapat.
Sakit dan sakit yang tak berujung.
"Mencintai adalah merelakan yang kau cintai pergi, bukan menahannya untuk sesuatu yg semu"
Lantas ia menghilang dari hadapanku seketika
Tentang sebuah cinta dan kebohongannya
Lantas aku mengucap satu kalimat
"Aku lebih baik mati daripada harus mencintai lagi"
Karena yang aku tahu, cinta memang penuh kebohongan
Lantas ia bertanya lagi padaku
Tentang cinta dan keabadiannya
Aku berucap
"Aku belum mengerti tentang keabadian sebuah cinta"
Jadi, tolong jangan bertanya lagi!!!
Ia tersenyum padaku, dan berkata.
kau belum menemukan cinta sejatimu, pantas saja kau dengan lantang berkata seperti itu.
Cinta itu menyakitkan bagiku, aku terlalu sakit bahkan sangat sakit.
Saat aku mengerti cinta dapat membawa kebodohan, aku terus mengikutinya.
Tapi apa yang kudapat.
Sakit dan sakit yang tak berujung.
"Mencintai adalah merelakan yang kau cintai pergi, bukan menahannya untuk sesuatu yg semu"
Lantas ia menghilang dari hadapanku seketika
Rabu, 25 Mei 2011
Ingin "Lari"
Ingin lari dari keputusasaan ini….
Seolah terlihat lemah hanya karena tangisan..
takut…
gelisah…
semua kian terasa nyata hadir bersama sebuah kesunyian yg tak pernah ada ujung…
tak ada lagi yang mencintai
dan tak tau lagi siapa yg di cintai..??
Tuhan… tolong selesaikan semua ini
Aku ingin lari dan bersembunyi dari pagi
dari sore, dan malam hari....
tentang apa yang kelak kuukir
entah..entah...entah apa???????
Selasa, 24 Mei 2011
Sesingkat ini kah sebuah Cinta
Cinta…
Katanya abadi…..
Lalu perasaan apa ini…
Waktu seolah tersulam cepat
Kukira CINTA adalah keabadian..
Tapi aku mulai lupa
Berkata memuja tapi tak mampu menjaga
Berkata Rindu tapi tak mampu menunggu
Sesingkat inikah sebuah Cinta….
sejak kau tak lagi hiraukan aku di sela tawamu
aku tahu cintamu kobar api atau hanya percik api
Tak usah tersenyum, sebab aku tak bisa lagi menangis......
LUKA TETAPLAH LUKA
Pelukmu yang kemarin
masih terasa hangatnya di jemariku
tatapmu setahun lalu
masih terasa teduhnya di kelopak mataku
Lalu, apa semudah itu mengubur lara?
tidak
luka tetaplah luka
meski telah mengering namun bekasnya tetap ada
Kasih, aku ingin mengajarimu satu hal tentang mencintai
bukan sekarang
tapi suatu saat
ketika kau tak perlu lagi menguji aku dengan masa lalumu
Bukannya aku marah atau cemburu
ada alasan lain yang nanti kau tahu
(dari sebuah situs)
Kamis, 21 April 2011
Tentang cerita masa lalu
Biarlah....
Biar hanya pada sungai kutorehkan luka ini
Yang mengait lesu
Kau akan mengerti duka lara ini nantinya
Dan Kau akan memahami sedih pilu ini nantinya
biar bait-bait rasamu hanya terdampar pada senyumku
lesu pada tebing asa
Biarpun Ada sejuta sujudku kau tak perlu mengerti
Bahwa yang kutahu Aku hanya pelarianmu hingga nanti
Biarpun Penaku telah kering tintanya
Lalu tulisanku menjadi rahasia
Kau akan terus membuatku terluka
Hingga terus jatuh dan jatuh lebih dalam...
Biar hanya pada sungai kutorehkan luka ini
Yang mengait lesu
Kau akan mengerti duka lara ini nantinya
Dan Kau akan memahami sedih pilu ini nantinya
biar bait-bait rasamu hanya terdampar pada senyumku
lesu pada tebing asa
Biarpun Ada sejuta sujudku kau tak perlu mengerti
Bahwa yang kutahu Aku hanya pelarianmu hingga nanti
Biarpun Penaku telah kering tintanya
Lalu tulisanku menjadi rahasia
Kau akan terus membuatku terluka
Hingga terus jatuh dan jatuh lebih dalam...
Senin, 18 April 2011
Dan Ternyata kau Bohongi Hatiku yang “DULU”
Entah salah siapa ketika perasaan itu datang secara tiba-tiba..saya selalu yakin jika persaanmu yang dulu itu adalah tulus..Tapi entah, ketika kau mengatakan saat cinta lamamu kembali datang..dan takut membuatku terluka!!! Kau bilang perasaan itu telah hilang ..kau bilang melepasnya karena beberapa hal yang tak masuk logika itu, seperti saat dia hadir kembali ditengah-tengah kita saat itu..kau bilang padaku bahwa tak ada CINTA lagi yang tersisa untuknya bahkan kau berkata “ Tidak nafsu sekalipun “ apa itu naif!!! Dan saat kau mulai melepasnya dan melepasku juga, seiring berjalannya waktu bersama penyesalanmu kau mulai mengatakan “Aku masih CINTA dia”... aku masih bingung apa arti CINTA sesungguhnya??? Apa CINTA bisa kembali hadir seiring bersama penyesalanmu yang dalam dan itu sama dengan kau tipu perasaanku yang“DULU”.. Dan haruskah ada air mata lagi untukmu atau aku harus meninggalkanmu!!!Sungguh aku tak menyalahi perasaanmu, hanya merasa lukaku yang mulai kujahit ini seperti kau robek kembali....
Selasa, 05 April 2011
Cinta Yang Tertinggal
Maafkan aku
Membiarkan cinta itu tertinggal
Di ruang yang kian kekosongan
Bukannya aku sengaja
Memisahkannya dgn fitrah yg tercipta
Aku cuma tak berupaya
Meneka warna dalam samar dan gelita
Berhias sehelai selendang ungu
yang bersulam bibit rindu..
Dan sekuntum mawar putih
yang beralas sejambak kasih..
Ku titip padanya sebuah puisi
menjadi seindah warna pelangi..
Lalu ku biarkannya di situ
Suci tanpa debu
Tanpa siapapun tahu
Dan di saat catatan ini ditulis,
cinta itu masih tertingggal
bersama harapan, impian dan doa
Rabu, 30 Maret 2011
Aku ingin memaafkannya
Kalau cinta memang bukan hanya dalam kata-kata,
tentu tidak ada kesalahan yang tidak bisa dimaafkan!
Orang yang mampu memaafkan hanyalah orang-orang yang punya cinta
Tapi mengapa aku masih belum bisa memaafkan...
Wahai hati yang lemah,aku ingin jauh dari rasa ini
Rasa yang membuatku galau setiap waktu
Luka Kesakitanku amat dalam
Aku bukan hanya Terluka, tapi sakit yang amat berakar...
Wahai Hati yang selalu diliputi ingatan masa itu
Beri aku waktu untuk bisa menyembuhkan luka lama ini
Hingga pada akhirnya aku bahagia...
Entahlah.......
mungkin memang aku yang terlalu tolol untuk itu
atau mungkin aku yang terlalu bodoh tuk memasukinya
sekali lagi entahlah....
mungkin suatu saat, sampai akhir nafas ini
Akan mengukirnya dalam bait terindah hidupku
kan ku bingkai dengan seuntai doa2 ke tegaran
dan memajangnya dalam sepi jiwa ini...........
mengapa sayang itu masih bertaut di hati
Padahal luka lama itu masih amat Terasa
Entahlah...
Mungkin Oleh itu akan meranalah hati
Pada Cinta yang merana Selamanya
Langganan:
Postingan (Atom)