Minggu, 31 Oktober 2010
Kisahmu yang menjadi kisahku
melebur bagai angin di tengah sampan
Aku tak membenci hari ini
karena kau telah berikan apa yang tidak terlihat
karena kau bagai ayunan jiwa yang meroket dalam lara hati ini
umpama air tak bisa mengalir lagi
aku tetap datang di dalam laut hatimu
memberikan cerita-cerita konyol yang bagimu usang
namun, senyumku tetap terlihat walau rasa sakit ini masih terasa
Kau umpama meteor yang mampu kapan saja menghancurkanku
membawaku pada serpihan rasa yang tersisa
namun, pada saatnya aku hancur, aku masih menunggu ceritamu yang pilu
aku diam akan membisu dalam matatamu yang kelam
dan sungguh ini bukan kisahmu tapi kisahku
Ibarat seorang alkemis yang berbohong tentang isi hatinya
Apakah manusia selalu dibantu oleh hatinya
bagaimana kalo aku memutuskan untuk tinggal
hanya karena aku harus bicara pada sedikit kisahku
bahwa aku aku tetap mencintamu dalam hati
dan aku memendam rasa sakit ini untukmu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
4 komentar:
puisinya mnyentuh..tp selalu mengalunkan sisi kelam..jadi penasaran gimana kalo seorang karina membuat puisi yang ceria..gw tunggu yak!!hehehe
***dyandru**
ahahahah tergantung suasana hati lha bos :D
wah berarti sampai sekarang suasana hatinya masih kelam yak?? wihihihi..
mungkin sayalah orang yang akan membuat hatimu ceria..wahahahaha
***dyandru***
ahahahhah, bukan kelam tapi sudah hitam pekat wkwkwkwkkw
Posting Komentar