Senin, 07 September 2009

Kumpulan Puisi Sapardi Djoko Damono


AKU INGIN

Oleh :
Sapardi Djoko Damono

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu


Aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada -------------------------------------------
HATIKU SELEMBAR DAUN

Oleh :
Sapardi Djoko Damono

hatiku selembar daun melayang jatuh di rumput;
nanti dulu, biarkan aku sejenak terbaring di sini;
ada yang masih ingin kupandang, yang selama ini senantiasa luput;
sesaat adalah abadi sebelum kausapu tamanmu setiap pagi.

Perahu Kertas, Kumpulan Sajak, 1982. --------------------------------------------------------------
AKULAH SI TELAGA

Oleh :
Sapardi Djoko Damono

akulah si telaga: berlayarlah di atasnya;
berlayarlah menyibakkan riak-riak kecil yang menggerakkan bunga-bunga padma;
berlayarlah sambil memandang harumnya cahaya;
sesampai di seberang sana, tinggalkan begitu saja
-- perahumu biar aku yang menjaganya

Perahu Kertas, Kumpulan Sajak, 1982. -----------------------------------------------------------------
KEPOMPONG ITU

Oleh :
Sapardi Djoko Damono



kepompong yang tergantung di daun jambu itu mendengar kutukmu yang kacau terhadap hawa lembab ketika kau menutup jendela waktu hari hujan

kepompong itu juga mendengar rohmu yang bermimpi dan meninggalkan tubuhmu: melepaskan diri lewat celah pintu, melayang di udara dingin sambil bernyanyi dengan suara bening dan bermuatan bau bunga

dan kepompong itu hanya bisa menggerak-gerakkan tubuhnya ke kanan-kiri, belum saatnya ia menjelma kupu-kupu; dan, kau tahu , ia tak berhak bermimpi

Perahu Kertas, Kumpulan Sajak, 1982. ----------------------------------------------------------------------------
YANG FANA ADALAH WAKTU

Oleh :
Sapardi Djoko Damono


Yang fana adalah waktu. Kita abadi:
memungut detik demi detik, merangkainya seperti bunga
sampai pada suatu hari
kita lupa untuk apa.
"Tapi, yang fana adalah waktu, bukan?"
tanyamu.
Kita abadi.

Perahu Kertas, Kumpulan Sajak, 1982. --------------------------------------------------------------------
TENTANG MATAHARI


Oleh :
Sapardi Djoko Damono



Matahari yang di atas kepalamu itu
adalah balonan gas yang terlepas dari tanganmu

waktu kau kecil, adalah bola lampu
yang di atas meja ketika kau menjawab surat-surat
yang teratur kau terima dari sebuah Alamat,

adalah jam weker yang berdering
sedang kau bersetubuh,

adalah gambar bulan
yang dituding anak kecil itu sambil berkata :
"Ini matahari! Ini matahari!"

Matahari itu? Ia memang di atas sana supaya selamanya kau menghela bayang-bayanganmu itu.

Tidak ada komentar: