Diambil dari buku HIDUP UNTUK HIDUP “MASRUKHUL AMRI”
Bagimanakah jika dari setiap umat kami datangkan seorang saksi dan kami bawa engkau
sebagai saksi atas mereka(QS An- Nisa (3):41)
Mendengar ayat tadi, Rasululloh pun bersabda,”Cukup,cukup sampai disini…Dan, sekonyong-konyongnya air bening berjatuhan dari dua kelopak matanya.Beliau menagis (HR Bukhari)
Boleh jadi karena kita terlalu sering mendengar tangisan atyau menyaksikan linangan air mata sehingga peristiwa menangis dipandang biasa-biasa saja dalam kehidupan kita.
Padahal menangis, sungguh merupakan salah satu symbol dari tingkatan spiritualitas seorang hamba. Yang yang tidak hanya terbatas sebagai ekspresi rasa sedih, kecewa.dan menyesal.tetapi juga sebagai luapan rasa rindu yang menggebu dari seorang hamba kepada khaliknya.
Menagis adalah ungkapan paling jujur tentang suara batin manusia.yang melambangkan kepasrahan total seorang hamba pada rabb-nya.itulah sebabnya isak tangis gampang sekali menetes ketika ada kematian seseorang.Menagis adalah fenomenauniversal yang menghinggapi manusia sejagat.Menangis juga merupakan peristiwa yang sangat manusiawi.yang tidak hanya menimpa kita selaku manusia niasa, tetapi juga seorang Nabi- sebagaimana terekam dalam kisah tadi.
Rosululloh dikenal sebagai orang yang mudajh sekali mencucurkan air mata.Ketika ditinggal mati istrinya tercinta.Siti Khadijah.dan anaknya Ibrahim, beliau menagis meskipun tanpa meraung dan menjerit-jerit.Sebaab, kedua hal tadi memeng dilarang.
Sebagaimana halnya rosululloh, bagi umat islam, menagis tidak hanya terhenti pada aspek manusiawi belaka.Tetapi, bagaimana ia juga tetap berdimrnsi agama.yang memantulkan ketaatan seorang hamba kepada khaliknya.Maka, menagis menjadi hal yang sangat sacral.Bukan air mata buaya karena semestinya tidak pernah ada sebutan “air mata Buaya” sebab, buaya pun bleum tentu pernah menangis.
Berbahagialah orang yang mudah menagi.sebab.ia dapat mengecap rahmat allah.yakni saat-saat ia punya klesempatan untuk mengasah batinnya.memompakan semangat keimannannya yang kendur.mencerahkan hatinya yang tercemar dan melongok kembali posisi kehambaan dirinya yang teramat lemah di hadapan kekuasaan Allah Rabil izzati.
Itulah sebabnya.Nabi menyuruh kita agar menagis.bila tidak dapat teruslah berupaya agar bisa menagis.Sahabat, bagi kita yang susah menagis, Menagislah!Namun, menagis disini haruslah karena menyesali dosa yang pernah kita perbuat dan mengisi kehidupan kita yang selalu terhempas dari kesolehan.
Banyak jatuh cinta pada tempat yang tidak benar menangislah!Marah-marah tanpa sebab Menagislah!Bpak yang tidak bisa menjadi contoh bagi anknya.Menagislah!ibu yang terlalu bayak bicara tanpa produktivitas dan menyebabkan anak yang tidak produktif , Menagislah!Atasan, bawahan, murid, guru, yang tidak saling menghormati dan menyayangi menagislah!mari kita belajar dari menangis yang produktif.sehingga, meangisnya penuh kehidahan bagi diri dan umat